Select language

Tuesday, September 8, 2015

Memaafkan Dapat Berpengaruh Bagi Kesehatan Mental



Biarpun terkadang kita tidak mudah untuk memaafkan orang lain, namun jika kita memaafkan orang lain ternyata bisa melindungi diri kita daro depresi, demikian asil studi terkini dari Universitas Missouri.

Didalam studi tersebut, para peneliti melibatkan sekitar 100 orang dewasa yang berusia lebih dari 67 tahun, untuk memahami bagaimanakah memaafkan bisa mempengaruhi dari kesehatan dan depresi.

Dalam studi itu mereka menemukan, khususnya perempuan yang memaafkan kesalahan orang lain, cenderung berkurang resiko mengalami deprsi, terlepas dari mereka dimaafkan orang lain atau tidak. Namun berbeda dengan laki-laki yang justru dilaporkan masih mengalami depresi tinggi jika merasa tak dimaafkan oleh orang lain, meskipun mereka sudah dimaafkan oleh orang tersebut.

Studi sebelumnya yang memperlihatkan, kalau laki-laki dan perempuan berbeda cara untuk mengatasi depresinya. Para perempuan relatif lebih merasa lega atau bahagia saat setelah memaafkan dan berempati pada orang lain, sementara laki-laki tak demikian.

"Memang sunguh tak nyaman jika saat kita merasa kalau belum memaafkan kita karena suatu kesalahan yang diperbuat. Pada saat kami berpikir soal karateristik dari orang-orang, nampaknya orang yang pemaaf menerima fakta kalau orang lain belum mamaafkan mereka, Kata Penulis Studi, Chirtine Proulx dari Departemen Pembangunan Manusia dan Ilmu Keluarga, Universitas Missouri".

Dari studi sebelumnya telah menunjukan, kalau orang yang memaafkan orang lain lebih mungkin dapat melupakan pengalaman negatifnya dan memberikan keleluasaan untuk fokus pada pengalaman positif.

Selain itu juga, Memaafkan juga dapat berdampak positif bagi kesehatan fisik seseorang, Menurut dari hasil studi itu, menyimpan rasa dendam ternyata dapat mengganggu kebugaran. (Medical Daily)
Facebook Google+ Twitter
220 Shares

0 komentar:

Post a Comment