
Menghadapi Plasenta Previa Plasenta atau ari-ari memberi
dukungan bagi kehidupan janin dalam perut ibu, namun jika posisi plasenta
menutup mulut rahim, ini yang disebut Plasenta Previa.
Plasenta Previa merupakan salah satu penyebab utama
terjadinya pendarahan pada masa kehamilan atau saat persalinan. Pendarahan pada
saat kehamilan dan persalinan merupakan salah satu hal darurat karena dapat
membahayakan nyawa ibu. Maka, perlu penanganan khusus selama masa kehamilan dan
persalinan pada kasus Plasenta Previa.
Plasenta atau ari-ari adalah bagian yang menmpel pada
dinding rahim dan berfungsi sebagai pemasok oksigen dan nutrisi pada janin
dalam kandungan. Normalnya, plasenta menempel pada bagian samping atau atas
rahim. Tetapi, pada kasus Plasenta Previa, plasenta menempel pada bagian bawah
sehingga menutupi sebagian atau seluruh mulut rahim. Tertutupnya jalan lahir
ini tidak memungkinkan bayi dilahirkan secara normal, karena plasenta yang
tertabrak bayi akan pecah dan mengakibatkan pendarahan. Persalinan secara sesar
(sc) adalah cara untuk mencegah dan meminimalkan pendarahan.
Pada awal kehamilan, plasenta memang berada pada bagian
bawah dinding rahim. Seiring bertambahnya usia kehamilan, janin dan rahim akan
semakin membesar. Ukuran rahim yang membesar membuat plasenta tertarik dan
bergeser ke bagian atas dinding rahim. Apabila usia kandungan sudah memasuki
trimester ketiga tetapi plasenta tetap berada di bagian bawah mulut rahim,
keadaan ini disebut dengan Previa.
Kondisi Plasenta Previa
Ada 3 kondisi dari Plasenta Previa, yaitu:
Plasenta Previa Marginalis
Pinggiran plasenta mendekati mulut rahim tetapi tidak
menutupi mulut rahim.
Plasenta Previa Partialis
Palsenta menutupi sebagian mulut rahim.
Plasenta Previa Totalis
Plasenta menutupi seluruh mulut rahim.
Penyebab Plasenta Previa
Beberapa faktor pemicu terjadinya Plasenta Previa adalah:
Bentuk rahim yang tidak normal
Jumlah kehamilan sebelumnya yang cukup banyak
Merokok
Kehamilan pada usia tua
Pernah melakukan kurtase atau pembedahan sesar yang
meninggalkan bekas pada bagian samping atau atas dinding rahim sehingga
plasenta tidak bisa menempel di tempat tersebut.
Gejala Plasenta Previa
Gejala Plasenta Previa adalah terjadinya pendarahan pada
akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Tetapi, ada juga tidak
terjadi pendarahan sampai mendekati persalinan. Jumlah darah yang dikeluarkan
bervariasi, mulai dari tetesan darah sampai darah seperti saat haid.
Penanganan Plasenta Previa
Untuk memeriksa secara pasti posisi dan dalamnya pelekatan
plasenta, dokter kandungan biasa menggunalan Ultrasonografi (USG) yang dapat
memperlihatkan keadaan di dalam rahim. Mengetahui hal ini akan membantu dokter
untuk memperkirakan berapa banyak pendarahan dapat terjadi sehingga dapat
dicarikan solusi terbaiknya.
Apabila terjadi pendarahan, maka dokter akan melihat apakah
bayi harus segera dilahirkan atau pendarahan masih bisa diatasi. Sebisa
mungkin, jika pendarahan terjadi pada saat kandungan belum berusia 36 minggu,
akan diusahakan untuk mengatasi pendarahan agar kehamilan dapat dilanjutkan
sampai janin cukup umur untuk dilahirkan, kurang lebih sampai kandungan berusia
36 minggu.
Wanita hamil dengan Plasenta Previa tidak memungkinkan untuk
melahirkan secara normal karena akan mengakibatkan pendarahan hebat. Apabila
telah diketahui seorang ibu Plasenta Previa, maka untuk mencegah terjadinya
pendarahan yaitu:
Mengurangi aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang berat dapat memicu terjadinya
kontraksi.
Bed rest
Jika sudah mengalami pendarahan berulang kali dan dalam
jumlah banyak, disarankan agar bed rest total untuk mencegah terjadinya
kontraksi dan pendarahan yang lebih banyak.
Pelvic rest
Yaitu tidak melakukan hal-hal pada vagina yang berpotensi
menyebabkna terjadinya pendarahan. Misalnya, tidak melakukan hubungan seks,
membersihkan vagina menggunakan cairan atau alat tertentu, menggunakan pembalut
vagina.
Pada kasus Plasenta Previa yang sudah parah, penderitanya
harus diopname di rumah sakit agar dokter mudah melakukan kontrol. Penanganan
yang akan dilakukan dokter adalah memberikan obat-obatan untuk mencegah
kontraksi dan obat untuk mempercepat pematangan paru-paru janin untuk
kemungkinan apabila janin harus segera dilahirkan.
Karena tidak boleh sampai kontraksi, maka segera hubungi
dokter jika Anda merasakan kontraksi perut (perut terasa sangat keras) atau
keluar bercak darah. Karena itu merupakan tanda-tanda awal kontraksi yang
berbahaya. Segera hubungi dokter dan menuju rumah sakit agar mendapat
penanganan yang tepat. Semoga info diatas bermanfaat buat kalian yah.!
0 komentar:
Post a Comment