Rupiah Melemah, 18 lebih pabrik Tekstil di Indonesia tutup
Melemahnya nilai tukar rupiah yang sampai saat ini masih
berada di kisaran Rp14.00 per dolar Amerika Serikat Sangat berdampak bagi sector
rill. Industri tekstil adalah salah satu sector yang terpukul cukup keras dari
melemahnya nilai tukar rupiah.
Ketuan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat,
Mengatakan, bahwa akibat dari depresiasi rupiah belakangan ini, sebanyak 18
perusahaan industry tekstil tutup. Hal ini di sebabkan karena mereka mengalami
kerugian yang cukup besar.
‘Kerugian belum ada itung-itunganya berapa, namun beberapa
perusahaan sudah menutup pabriknya, yang saya terima laporan, sudah ada
sebanyak 18 pabrik yang tutup total. Dan masih banyak juga pabrik yang tutup
setengan.
Dijelaskanya, Krisis industry tekstil ini dinilai akibat
ketergantungan terhadap bahan baku impor. Nilai impor pada sector industry tekstil
senilai US$8,5 miliar.
Karena harga doalar yang naik, maka repot pasar dalam
negerinya, karena daya beli masyarakat turun, dan pilihan masyarakat juga
menginginkan yang murah. Bahwa industry tekstil memiliki dua kategori, yang
pertama adalah industry yang berorientasi pasar domestic sedangkan dengan yang
kedua, berorientasi pasar okspor. Sedangkan
untuk harga pun pengusaha tekstil menurtnya tengah resah karena perlu putar
otak lebih keras agar bias bertahan.






0 komentar:
Post a Comment