Select language

Saturday, August 29, 2015

BISNIS DAN EKONOMI

Rupiah Melemah, 18 lebih pabrik Tekstil di Indonesia tutup

Melemahnya nilai tukar rupiah yang sampai saat ini masih berada di kisaran Rp14.00 per dolar Amerika Serikat Sangat berdampak bagi sector rill. Industri tekstil adalah salah satu sector yang terpukul cukup keras dari melemahnya nilai tukar rupiah.

Ketuan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, Mengatakan, bahwa akibat dari depresiasi rupiah belakangan ini, sebanyak 18 perusahaan industry tekstil tutup. Hal ini di sebabkan karena mereka mengalami kerugian yang cukup besar.

‘Kerugian belum ada itung-itunganya berapa, namun beberapa perusahaan sudah menutup pabriknya, yang saya terima laporan, sudah ada sebanyak 18 pabrik yang tutup total. Dan masih banyak juga pabrik yang tutup setengan.

Dijelaskanya, Krisis industry tekstil ini dinilai akibat ketergantungan terhadap bahan baku impor. Nilai impor pada sector industry tekstil senilai US$8,5 miliar.


Karena harga doalar yang naik, maka repot pasar dalam negerinya, karena daya beli masyarakat turun, dan pilihan masyarakat juga menginginkan yang murah. Bahwa industry tekstil memiliki dua kategori, yang pertama adalah industry yang berorientasi pasar domestic sedangkan dengan yang kedua, berorientasi pasar okspor.  Sedangkan untuk harga pun pengusaha tekstil menurtnya tengah resah karena perlu putar otak lebih keras agar bias bertahan.
Facebook Google+ Twitter
220 Shares

0 komentar:

Post a Comment