"Sebentar ya, Aku lagi otw."
"Pak, saya izin nggak ke kantor ya hari ini. Saya sakit"
Berbohong bukan lah tindakan yang terpuji, tapi reset mengungkapkan bahwa kita bisa berbohong 10-200 kali dalam sehari. Namu menurut riset yang sama, dari 10-200 kebohongan itu, hanya 5-10% saja yang terdeteksi.
Mungkin saat ini kamu penasaran bagaimana cara mendeteksi kebohongan. Namun tenang saja, sebenarnya ada caranya kok, tidak susah repot-repot pakai alat pendektesi kebohongan ala polisi. Brikut ini adalah 7 cara mendeteksi kebohongan.
Yang pertama
Ketika berbohong, kalimat orang akan cenderung lebih formal. Gaya bahasanya tak sesantai biasanya dan ada kesan ia terlalu memikirkan kata-katanya. Ada alasan kenapa orang yang berbohong cenderung berbicara dengan lebih formal. Struktur kalimat yang baku akan memudahkan untuk mereka untuk mengatur kata-katanya sebelum berbicara. Coba di bayangkan deh, kita cenderung tak berhati-hati dalam berbicara ketika kalimat kita santai dan lugas bukan.? Nah, inilah kenapa, banyak orang yang gaya bahasa aslinya santai dan bisa saja jadi lebih formal ketika berusaha berbohong.
Yang kedua
Kata mitos, orang yang berbohong akan menghindari kontak mata dengan orang yang di bohonginya. Tapi yang lebih sering terjadi justru mereka berusaha mempertahankan kontak mata. "Liars won't look at you in the face", kata orang. Tapi sebenarnya pembohong ulung akan berusaha menjaga kontak mata, ini karena mereka berusaha agar tetap terlihat meyakinkan di depan orang yang sedang di bohonginya. Kadang tatapanya tidak wajar, misalnya terlalu lama atau terlalu di buat-buat.
Yang ketiga
Pada saat berbicara, pembohong kecenderungan untuk tidak memakai kata "aku". Pada saat berbohong kita akan cenderung "menjatuhkan diri" dari kebohongan yang kita utarakan. Maksudnya kita akan berusaha menceritakan kebohongan itu tanpa memasukan unsur "aku" ke dalam cerita. Alasannya, berbohong sebenarnya membuat diri kita tidak nyaman.
Yang keempat
Karena alam bawa sadar mereka merasa bersalah, berbohong juga cenderung berbicara dengan nada negatif. Pernahkah kamu mematikan hp karena malas untuk di hubungi seseorang. ketika saat orang itu bertanya kenapa dia tak bisa menghubungimu, kamu pun akan berbohong karena merasa bersalah.
Yang kelima
Orang yang berbohong akan berputar-putar dan di bumbui detail yang sebenarnya kurang penting. Pada saat seseorang berkata jujur, dia tak akan kesulitan untuk berbicara dengan langsung dan jelas. Sebaiknya orang yang tak jujur akan ngobrol-ngobrol ngarol-ngidul. Kalimat yang seharusnya sederhana jadi penuh detail yang tak berhubungan dengan inti cerita.
Yang keenam
Apakah kamu pernah dengar istilah "senyum dengan mata"? nah, seseorang yang berbohong tidak akan tersenyum dengan matanya. Pada saat berbohong lawan bicaramu mungkin akan menyunggingkan senyum agar terlihat lebih meyakinkan. Untuk itu kamu harus bisa membedakan senyum asli dan senyum palsu. Seorang yang benar-benar tersenyum akan tersenyum dengan matanya. Dari pandangannya kamu bisa melihat usahanya untuk menjadi hangat.
Yang ke tujuh
Meski cara dari bicaranya si pembuhong terdengan layak untuk di percaya, gesturnya menyiratkan keengganan untuk bekerja sama. Mungkin lawan bicaramu adalah pembohong ulung, dia mampu tersenyum dengan matanya, mengontrol nada bicaranya agar tak terdengar panik dan mengatur kalimatnya supaya tetap sederhana dan rapi. Tapi seorang pembohong tetap akan mengelak ketika kamu mengajaknya bekerja sama.
Seorang yang jujur akan selalu bersikap terbuka pada kamu, jika memang tidak bisa mengiyakan ajakanmu, mereka biasanya akan menawarkan alternatif tanggal. Tentu ini berbeda dengan orang yang memang tidak mau dan menutupinya dengan berbagai alasan.
Semoga setelah membaca ini kamu menjadi bisa lebih baik dalam mendeteksi kebohongan. Jangan malah di pakai untuk melatih kemampuan kebohonganmu, ya!
0 komentar:
Post a Comment