Select language

Thursday, October 22, 2015

Pulang tak bawa Rp 50 ribu, bocah di Bekasi kerap dianiaya orangtua

Dikutip dari Merdeka.com

Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun, SRR, diduga menjadi korban kekerasan oleh keluarganya sendiri. Korban nekat kabur dari rumahnya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor sejak Minggu pekan lalu.

Selama kabur dari rumah, korban ditemukan oleh Ari Kuswanti (36) dan ditampung di rumahnya di Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi selama lima hari.

Sementara, Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRCPA) yang mendapat kabar itu, menjemput bocah malang tersebut dari rumah Kuswanti petang kemarin. Korban rencananya akan divisum di RS Polri Kramajati, Jakarta Timur.

"Kami akan laporkan ke Polda Metro Jaya kasus ini," kata anggota TRCPA, Pravistania Putri, kepada wartawan usai menjemput SRR, Jumat (16/10).

Berdasarkan pengakuan SRR, kata dia, korban kerap dianiaya oleh keluarganya. Motifnya, karena tak bisa memenuhi keinginan orangtuanya, yaitu mendapatkan uang Rp 50 ribu dari hasil berjualan pakaian di Jalan Alternatif Cibubur.

"Kalau tidak bawa uang Rp 50 ribu, dia akan dianiaya oleh orangtuanya," kata Pravistania.

Selain itu, kata dia, korban juga sering dianiaya oleh saudara kandung maupun tiri. Penyebabnya, karena korban sering diejek, lantaran memiliki tubuh yang kurus, dan berkulit hitam.

"Korban juga tak disekolahkan oleh orangtuanya, malah disuruh jualan," kata dia.

Pada Minggu lalu dia nekat tak pulang karena hanya berhasil mendapatkan uang Rp 47 ribu. Korban yang lontang lantung ditemukan oleh Kuswanti, karena mondar-mandir di depan warung sotonya.

Saat ditanya, SRR takut pulang ke rumah karena bakal dianiaya oleh keluarganya. Tapi, dia tak percaya begitu saja. Namun, saat hendak memandikan SRR usai diberi makan soto, dia baru percaya.

"Saya kaget, ada luka lebam di pinggang kanan dan luka bekas sundut rokok di lengan kanan SRR," ujar dia.

Khawatir dengan kondisi SRR, Kuswanti lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Pondokgede. Mendapat laporan itu, anggota Polsek Pondokgede lalu berkoordinasi dengan Polsek Gunungputri. Sementara SRR tetap diinapkan sementara waktu di rumah Kuswanti.

Kepada Kuswanti, petugas Polsek Gunungputri itu mengaku mendapat laporan kehilangan anak perempuan. Namun saat didatangi di kediamannya, rupanya orangtua SRR telah pindah.


"Polisi juga sudah menghubungi nomor ponsel orangtua SRR, tapi tidak nyambung," katanya.
Facebook Google+ Twitter
220 Shares

0 komentar:

Post a Comment