Select language

Thursday, November 19, 2015

Ternyata Biskuit Dapat Memicu Munculnya Kanker Payudara


Ternyata Biskuit Dapat Memicu Munculnya Kanker Payudara
Ternyata Biskuit Dapat Memicu Munculnya Kanker Payudara
Tipsharian28 -  Sejumlah penelitian menunjukkan, beberapa dari risiko kanker ini dikaitkan dengan makanan. Yang menarik dari itu ada beberapa makanan justru dapat mencegah dan ada pula yang meningkatkan risiko kanker seperti misalnya biskuit yang kerap kita konsumsi sebagai camilan.

Ahli gizi Dr Claire Robertson dan Biokimia Dr Miriam Dwek, mengatakan, sebenarnya yang dikhawatirkan dari biskuit adalah lemak yang tersembunyi untuk menghindari asam lemak trans (lemak terhidrogenasi) yang dapat meningkatkan kolesterol total dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

"Risiko dari kanker banyak dipengaruhi oleh diet (terutama apakah kamu makan cukup buah dan sayuran), berat badan, apakah kamu berolahraga, merokok atau minum alcohol.

Pada 2007, sebuah penelitian menemukan, perempuan dengan kadar lemak trans yang tinggi di tubuhnya tiga kali akan berisiko untuk terkena penyakit jantung. Penelitian lain menyebutkan bahwa lemak trans juga bisa menimbulkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, plus sejumlah penyakit lain, termasuk stroke, batu empedu, dan diabetes tipe-2. Lemak trans juga dihubungkan dengan menurunnya fungsi kekebalan tubuh dan mutu ASI yang rendah pada ibu yang sedang menyusui.

Kendati seperti demikian, sejumlah penelitian terus menganalisis senyawa dalam makanan tertentu, seperti diet mediterania yang dipercaya dapat mengurangi risiko kanker payudara, terutama pada wanita pasca menopause

Claire pun mengatakan, ada satu rekomendasi diet sederhana yang dapat mencegah risiko kanker dan meningkatkan kesehatan tubuh kamu, yaitu makan setidaknya lima porsi (400 g) sayuran dan buah per hari.


"Sayuran dan buah memiliki kandungan tinggi antioksidan yang mencegah proses oksidasi (di mana molekul oksigen bergabung dengan bahan kimia lain untuk membuat kerusakan gen dalam sel) sehingga menurunkan risiko kanker," cetusnya.
Facebook Google+ Twitter
220 Shares

0 komentar:

Post a Comment